Category Archives: Lain-lain

Ketika Sebuah Ketegasan Harus Tergadaikan

Kantor-PegadaianIni merupakan pengalaman pribadi saya dalam menjalankan tugas sebagai penjaga laboratorium. Setiap harinya saya melayani puluhan mahasiswa untuk praktikum di lab ini. Saya berusaha untuk menerapkan disiplin kepada para mahasiswa dan juga asisten praktikum, mulai dari jam masuk sampai ketika melaksanakan kegiatan praktikum. Karena ketegasan itulah saya dicap “galak” dan ”jutek” oleh kebanyakan mahasiswa. Saya tidak ambil pusing atas komentar negatif yang dialamatkan kepada diri saya. Saya anggap itu merupakan bagian dari bumbu kehidupan.
Banyak hal yang terjadi akibat ke-galakan saya, mulai dari mahasiswa Continue reading

Lampu Merah Menyala = Polisi Ada

Lampu merah (trafict light) merupakan salah satu sarana kelengkapan di jalan raya. Dimana dengan lampu ini lalu lintas di jalan raya menjadi lancar dan teratur. Namun yang menjadi permasalahan, lampu merah saat ini dijadikan tempat mencari tambahan sesuap nasi oleh oknum-oknum kepolisian. Tidak bisa kita pungkiri hampir 90% lampu merah dijaga ketat oleh anggota dari satuan berseragam coklat ini. Mereka sangat jeli memperhatikan setiap pengendara sepeda motor yang melintas. Begitu ada salah satu pengendara kendara bermotor melanggar, dengan sigap para anggota mengejar pelaku tersebut dan memberikan sepucuk surat tilang. Tak jarang terjadi proses Continue reading

Guru sekarang Hanya Bisa Mengajar !

Tugas guru menurut undang-undang adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Betapa berat tugas guru sekarang ini. Jika semua guru sudah bisa menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya maka mustahil jika pendidikan Indonesia masih terpuruk seperti sekarang ini.

Pemerintah selalu menuntut guru untuk profesional dalam menjalankan tugasnya. Agar anak-anak Indonesia memiliki pengetahuan yang memadai dan budi pekerti yang luhur. Tetapi mereka tidak sadar bahwa kebijakan yang mereka terapkan justru membelenggu guru untuk mendidik para siswa. Kita tengok saja kebijakan pemerintah yang kontrioversial tapi sudah diterapkan 4 tahunan, Ujian Akhir Nasional (UAN).

UAN selain membelenggu guru juga memberikan pressure yang sangat berat untuk siswa. Betapa tidak guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk membawa siswanya lulus UAN dalam waktu yang singkat. Tak anyal jika guru mencari berbagai cara untuk meluluskan siswanya, entah dengan latihan soal, menambah jam belajar, dan lain sebagainya. Pokoknya yang terpenting adalah soal, soal dan soal. Guru disibukkan dengan mengajar siswa mereka Continue reading

SEPUCUK SURAT DARI MAHASISWI

Beberapa waktu lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) sedang punya “gawe” besar. Pasalnya mereka tengah merayakan hari jadi FKIP. Acara dengan tajuk Gebyar FKIP “30 Hari Membangun Cinta untuk FKIP”  ini menyuguhkan banyak kegiatan mahasiswa, antara lain Pelatihan menulis, Lomba StandUp Comedy, Lomba Menulis Cerpen, Lomba Menulis Surat Cinta untuk Dekan, Futsal antar prodi, dll.
Namun ada sedikit kelalaian dari panitia, mereka melupakan hal yang amat kecil namun cukup riskan, yaitu tidak adanya kursi di panggung, padahal banyak kontestan memerlukan kursi. Continue reading

Tata Tulis SKRIPSI (yang sering) Diabaikan

Dalam pembuatan tugas akhir berupa skripsi seringkali mahasiswa disibukkan dengan tata tulis dan pengaturan tampilan akhir skripsi itu. Tetapi seringkali mahasiswa hanya menganggap remeh hal tersebut, mahasiswa memberikan porsi lebih pemikirannya untuk memikirkan hasil penelitiannya dari pada tata tulis skripsi. Padahal tata tulis dan tampilan hasil akhir skripsi merupakan hal yang sangat penting. Bayangkan saja sebuah karya mahasiswa strata satu (S-1) penulisannya masih acak-acakkan tidak karuan, apa kata dunia ?

Kejadian semacam ini terjadi hampir di semua perguruan tinggi Continue reading

CARUT-MARUT PEMBAGIAN TOGA UAD

Wisuda dan mengenakan toga adalah idaman setiap insan yang menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Betapa tidak setelah sekian lama berjuang berkutat dengan teori-teori kuliah hingga siap dilepas ke dunia kerja.

Sungguh bahagianya ketika mendengar hari wisuda akan tiba, sanak famili di kampung sudah siap bergegas menuju ke kota pelajar. Tapi tidak untuk mahasiswa UAD Yogyakarta, perjuangan para mahasiswanya masih ditambah lagi dengan mengantri berebut dengan sesama mahasiswa untuk mendapatkan seragam kebesaran seorang wisudawan (Toga). Pembagian yang carut-marut menandakan tidak bisanya panitia wisuda untuk memenej dengan baik proses Continue reading

Kenapa Takut Donor DArah,,??

“Tass!” Jarum memasuki area kulit lipatan lengan yang telah disterilkan dengan alkohol. Ketika darah mulai mengalir ke kantong darah, sensasi tersendiri menggelitik tubuh. Setelah proses selesai, sebuah bungkusan berisi roti, susu, air mineral, serta kapsul penambah darah diberikan pada pendonor. Itulah sebagian gambaran proses transfusi darah.

Banyak orang yang ciut nyalinya dan takut akan berbagai resiko donor darah. Padahal, sebelum mendonorkan darah, calon pendonor harus melewati berbagai prosedur demi keamanan dirinya. Calon pendonor harus berusia sedikitnya 17 tahun, berbadan sehat, dan tidak sedang hamil atau menstruasi (bahkan wanita yang baru beberapa hari selesai haid dilarang menyumbangkan darahnya). Selain itu, calon pendonor harus memiliki berat badan minimal 45 kg, tekanan darah normal, melakukan donor darah minimal tiga bulan yang lalu, dan mengisi persyaratan lain di formulir donor darah (diantaranya tidak pernah tertular AIDS, Hepatitis C, dll).

Tetapi, tetap saja ada anggapan bahwa setelah melakukan donor darah, tubuh kita akan lemas dan melemah. Anggapan seperti itu salah, karena setelah melakukan donor kita diberi asupan manis seperti susu dan roti, untuk mempercepat proses pembentukan darah. Donor darah juga mempercepat proses penggantian sel-sel darah. Hasilnya, tubuh kita akan menjadi lebih sehat. Sel-sel darah dalam tubuh hanya mampu bertahan selama 100 hari. Jika darah tidak didonorkan, sel itu akan terbuang sia-sia. Selain itu, donor darah juga dapat menghindarkan kita dari penyakit jantung dan kanker. Bagaimana bisa? Gaya hidup modern mengakibatkan kita lebih sering mengkonsumsi daging merah dan kurang asupan serat. Akibatnya, jumlah zat besi di tubuh kita terlalu banyak. Hasilnya, terbentuk radikal bebas yang dapat mengganggu kerja sel normal. Jika fungsi sel normal terganggu, kita akan beresiko terkena serangan jantung dan kanker.Dengan rutin mendonorkan darah, radikal bebas yang terkandung dalam darah akan berkurang. Resiko terkena kanker dan serangan jantung pun akan berkurang.

Anda tidak usah takut tertular penyakit dari jarum yang digunakan. Jarum itu steril dan hanya digunakan sekali pakai. Tak usah gentar dengan anggapan pendonor rugi, karena menyumbang darahnya cuma-cuma, sedangkan Bank Darah mendapat untung karena menjual kantong darah. Biaya pembelian darah digunakan untuk memelihara  kantong darah dalam Bank Darah.Dengan melakukan donor darah, otomatis kita juga menolong nyawa sesama manusia. Sekali kita melakukan donor, akan menolong tiga orang sekaligus. Karena satu kantong darah dapat diolah menjadi tiga bagian, sel darah merah, plasma, dan platelet. Setelah sepuluh kali melakukan donor darah, anda juga  berhak memperoleh dispensasi biaya pengganti pengelolaan darah.

Anda bisa memperoleh piagam donor darah setelah melakukan penyumbangan darah ke-10, 25, 50, 75, dan 100 kali. Biasanya, piagam donor darah untuk donor ke-50 diberikan oleh Presiden di Jakarta. Saat itu, anda berhak untuk bersalaman dengan beliau.Tanggal 21 Juni diperingati sebagai hari donor darah. Selamat menyumbang darah, menolong sesama, dan menyehatkan diri sendiri.

Sumber Tulisan :

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&jd=Manfaat+Donor+Darah&dn=20090813144912

Hati-hati Merokok Bisa Merusak Sperma

Punya teman atau pacar yang ga bisa lepas dari rokok? Ga tahu lagi bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk mereka? Bagaimana jika Anda mulai mengatakan pada mereka bahwa rokok bisa menurunkan kualitas sperma bahkan merusak sperma.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan Kanada menyebutkan satu lagi alasan untuk tidak merokok, karena rokok terbukti bisa merusak sperma dan mewariskan kerusakan genetik dari seorang ayah ke anaknya.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (03/06), studi yang dilakukan pada tikus ini menunjukkan bahwa rokok menyebabkan perubahan DNA pada sel sperma, di mana mutasi seperti itu diketahui bersifat permanen.

“”Jika diwariskan, mutasi ini menunjukkan perubahan yang tidak dapat dikembalikan seperti semula dari komposisi genetiknya,” jelas Carole Yauk dari Divisi Penanganan Racun dan Kesehatan Lingkungan Kanada, yang memimpin penelitian.

“Sebelumnya telah diketahui bahwa ibu hamil yang merokok bisa mencederai janin yang dikandungnya, dan di sini kami menunjukkan fakta bahwa seorang ayah pun secara potensial bisa merusak calon penerusnya bahkan sebelum bertemu pasangannya,” tambah Yauk yang menulis hasil penelitiannya di Jurnal Penelitian Kanker.

Yauk dan rekannya meneliti sel yang memproduksi sperma tikus yang secara kontinyu dipapar dengan asap rokok selama enam atau 12 minggu, dan seluruh mamalia terus melanjutkan memproduksi sperma.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa terjadi mutasi sebanyak 1,7 kali pada sel DNA tikus yang terpapar asap rokok dibandingkan pada tikus yang tidak terpapar asap rokok setelah 12 minggu, dan 1,4 kali mutasi setelah enam minggu.

“Kesimpulan ini menunjukkan bahwa kerusakan tergantung pada lamanya durasi terpapar asap rokok, jadi semakin lama Anda merokok maka akumulasi mutasi akan makin besar dan makin besar potensi dampaknya pada sel sperma Anda,” terang Yauk.

Dalam sebuah penelitian lain juga menyebutkan hampir sebagian besar pria yang menjalani program bayi tabung adalah perokok. Lebih dari itu, studi juga mencatat bahwa suami perokok memiliki kemampuan lebih rendah untuk menghamili isterinya daripada suami yang tak merokok.

Nah, bagaimana dengan Anda? Masikah menjadikan rokok salah satu bagian dari gaya hidup Anda, atau sudah mulai berpikir untuk berhenti merokok? Jika Anda sayang kesehatan, ayo berhenti merokok!

Sumber : www.Kapanlagi.com

Psikotes,, Siapa Takut,,???

Jika suatu ketika Anda mengikuti psikotes, konsultan pada Dunamis Intermaster, Tomy Sudjarwadi, menyarankan untuk mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, Anda harus yakin terlebih dahulu bahwa posisi yang akan dimasuki lewat tes itu bukan semata-mata karena pertimbangan ekonomis, yakni untuk mendapatkan pekerjaan dan uang saja. Namun, harus ada unsur kecocokan dengan kemampuan.

Kedua, persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes. Namun, ketegangan membuat hasil tes menjadi jelek. Oleh karena itu, Anda harus beristirahat satu atau dua hari sebelumnya agar kondisi fisik menjadi prima.

Ketiga, jangan melihat jawaban orang lain. Pasalnya, hal tersebut akan membuat hasil Anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya. Jangan lupa untuk menjawab apa yang Anda ketahui terlebih dahulu.

Keempat, setiap psikotes ada pemetaannya. Artinya, setiap tes ada tujuannya. Ada tes ketelitian, kreativitas, dan kecerdasan. Hal-hal seperti ini harus diantisipasi dari awal. Jadi, persiapkan mental sejak awal.

(Hilman Hilmansyah – Tempo News Room)