CARUT-MARUT PEMBAGIAN TOGA UAD

Wisuda dan mengenakan toga adalah idaman setiap insan yang menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Betapa tidak setelah sekian lama berjuang berkutat dengan teori-teori kuliah hingga siap dilepas ke dunia kerja.

Sungguh bahagianya ketika mendengar hari wisuda akan tiba, sanak famili di kampung sudah siap bergegas menuju ke kota pelajar. Tapi tidak untuk mahasiswa UAD Yogyakarta, perjuangan para mahasiswanya masih ditambah lagi dengan mengantri berebut dengan sesama mahasiswa untuk mendapatkan seragam kebesaran seorang wisudawan (Toga). Pembagian yang carut-marut menandakan tidak bisanya panitia wisuda untuk memenej dengan baik proses pembagian toga tersebut. Bisa dibayangkan dengan jumlah wisudawan lebih dari 1000 mahasiswa yang tersebar di 3 kampus UAD yang berbeda, pembagian dipusatkan pada satu tempat.

Tidak bisakah panitia mengambil inisiatif untuk melakukan pembagian per-prodi atau per-fakultas,?

Sungguh sangat ironi untuk Universitas sebesar UAD hanya untuk membagi toga saja masih carut-marut seperti ini, merelakan mahasiswa kebanggaannya mengantri sampai 2 hari. Masa Allah . . . .