Saat Keindahan Fisika Terenggut

Fisika adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang bergerak mempelajari bidang ilmu-ilmu alam sebagai Kalam Illahi. Sebenarnya fisika merupakan suatu hal yang amat indah dan menyenangkan bahkan selalu menggelitik kita untuk terus mempelajarinya. Bagaimana tidak, dengan belajar fisika, kita berarti juga mempelajari hukum-hukum Alloh yang tersirat di alam ini. Sangat banyak ilmu yang bisa kita petik dengan mempelajari fisika, baik itu ilmu untuk kemajuan teknologi maupun ilmu yang mengandung makna tentang kehidupan ini. Itulah sebabnya fisika merupakan ilmu pengetahuan yang paling fundamental karena mendasari cabang disiplin ilmu yang lain, bahkan ilmu-ilmu sosialpun bisa ditinjau dari segi fisika. Sebagai contoh, salah satu cabang ilmu fisika yaitu Ekonofisika, yang meninjau sistem ekonomi dari sudut pandang fisika, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Akan tetapi keindahan fisika kini telah tertutupi anggapan-anggapan miring tentang fisika itu sendiri. Fisika kini dianggap menjadi momok menakutkan bagi siswa, fisika dianggap suatu mata pelajaran yang menjengkelkan, memusingkan bahkan membuat perasaan menjadi eneg. Bahkan kini setiap orang ketika mendengar kata fisika yang terbesit dalam angan mereka hanyalah sekumpulan rumus-rumus yang rumit, deretan angka yang tiada habisnya dan sosok guru yang menakutkan.

Hal-hal semacam ini terjadi karena kekurang mampuan seorang guru dalam mengelola pembelajaran fisika menjadi proses KBM yang menyenangkan. Guru hanya berpegang pada rumus baku yang telah ada di buku-buku cetak yang dimilikinya. Padahal guru bisa melakukan hal yang lebih dari itu, membawa proses pembelajaran menjadi pembelajaran yang berbasis teknologi informasi atau yang lebih lazim disebut ICT, dan siswa akan lebih tertarik akan hal ini. Sehingga proses pembelajaran bisa lebih menyenangkan dan materi yang disampaikan akan lebih  mengena di benak para peserta didik.

Keadaan seperti inilah yang mendorong mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berbuat sesuatu untuk mengubah paradigma negatif tentang fisika. Bertepatan dengan periode Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UAD di kota Banjarnegara, maka dengan keyakinan dan kemantapan niat mahasiswa Pendidikan Fisika UAD mengadakan kegiata berupa Pelatihan (Workshop) Pembelajaran Fisika. Sebuah acara yang bertajuk Pengajaran Fisika Eksperimen Berbasis ICT ini bertujuan untuk membekali para guru fisika di kabupaten Banjarnegara tentang bagaimana membawa fisika ke ranah ICT sehingga membuat fisika menjadi hal yang menyenangkan bagi siswa.

Acara yang dihadiri oleh hampir seluruh guru fisika SMA dan SMK se-Kabupaten Banjarnegara, Dinas DIKPORA Kab. Banjarnegara dan BAPPEDA Banjarnegara ini diadakan pada hari Kamis (3/3) bertempat di Aula SMK Negeri 2 Bawang dan berlangsung selama kurang lebih 10 jam. Drs. Ishafit, M.Si. sebagai narasumber utama memberikan paparan tentang bermacam-macam software yang bisa digunakan untuk media pembelajaran fisika, antara lain Tracker, Aodacity, Overtone dan Mobile Physics Laboratory. Peserta terlihat begitu antusias memperhatikan sekaligus mempraktekan apa yang disampaikan narasumber.

Nanang Suwondo, S.Pd. sebagai nara sumber kedua memperagakan sebuah alat pengukur besaran-besaran fisika dengan jarak jauh, yang beliau beri nama Telemetri Besaran Fisika. Alat ini bisa digunakan  untuk mengukur besaran fisika di suatu tempat dan mengirimkan sinyal ke tempat lain yang diterima oleh peneliti.

Pembicara yang terakhir adalah Racmad Resmiyanto, S.Si., beliau memaparkan tentang suatu aplikasi similasi fisika yang bernama PhET (Physics Education Technology). Dengan software ini guru dan siswa bisa melakukan serangkaian eksperimen maya melalui komputer dan bisa menghasilkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan eksperimen yang riil.

Menurut perwakilan dari BAPPEDA dalam sambutannya beliau berpesan agar acara-acara semacam ini bisa sering diadakan, agar guru-guru bisa lebih inovatif dalam proses pembelajaran yang dimotorinya. Kepala DINDIKPORA juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada UAD yang telah memfasilitasi terselenggaranya acara serupa.

Semoga dengan acara semacam ini paradigma negatif tentang fisika dapat segera luntur, dan keindahan fisika dapat mulai nampak. Sehingga para siswa mulai nyaman dengan fisika serta mulai menggandrungi fisika. Ingatlah bahwa FISIKA HARI INI ADALAH TEKNOLOGI ESOK HARI.