PERTEMUAN ANTARA SAINS DAN AGAMA (ISLAM) (Dalam Pembahasan Teori Big Bang)

Alam semesta adalah kumpulan dari benda-benda langit yang beribu-ribu jumlahnya membentuk satu kesatuan, mulai dari yang paling kecil yaitu galaksi, sampai kumpulan dari berbagai galaksi yang berpusat pada lubang hitam (black hole). Namun hingga kini perdebatan masih terus bergulir, terutama mengenai proses terbentuknya atau sejarah alam semesta ini.

Banyak teori yang membahas tentang proses terjadinya alam semesta ini, antara lain adalah teori nebula, teori planetesimal, teori pasang surut, teori awan debu, teori big bang, dan lain sebagainya. Namun yang menyita banyak perhatian publik dan hingga kini banyak orang meyakini kebenarannya adalah teri big bang.

Landasan teori Big Bang adalah seluruh jagat raya berasal dari ledakan bola raksasa yang padat pada tingkat suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Kemudian alam semesta mengembang dan mengalami pendinginan. Para pendukung teori Big Bang menjelaskan bahwa pada beberapa tahapan pengembangan tersebut terwujudlah berbagai partikel sub-atom. Kemudian elemen-elemen ringan seperti Hidrogen dan Helium terbentuk dan di ikuti juga oleh pembentukan atom-atom berat lainnya. Dengan terbentuknya elemen-elemen tersebut menyebabkan tidak terdapat elektron bebas yang tersisa dan memancarkan foton cahaya sehingga jagat raya ini bersifat transparan terhadap radiasi yang saat ini kita amati sebagai landasan kosmis.

Dengan keberhasilan teori Bing Bang ini menjelaskan beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan oleh teori-teori penciptaan sebelumnya, seperti teori Steady State dan teori Oscillating Universe menyebabkan Big Bang diakui sebagai teori ilmiah yang paling banyak diakui saat ini.

Apabila pembahasan mengenai teori Big Bang ditinjau dari segi agama, khususnya Islam, maka akan timbul empat kemungkinan, yaitu :

(1)         Akan Timbul Konflik

Pembahasan teori Big Bang akan menimbulkan konflik atau pertentangan apabila dikaitkan dengan agama ketika pembahasannya menyentuh ranah “siapa penciptanya ?”, karena pada teori ini diketahui awal terbentuknya alam semesta yaitu sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Secara logika apabila ilmuwan bisa menentukan awal dari terbentuknya tata surya, pastinya ia juga bisa menentukan kapan alam semesta ini akan berakhir. Padahal dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan dunia ini akan kiamat kecuali Allah SWT.

Hal ini tentu akan menimbulkan pertentangan antara sains dan agama, yang dalam hal ini khususnya agama Islam.

(2)         Kontras

Pembahasan tentang teori Big Bang tidak akan